Konsultan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Industri Karet Remah

Konsultan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Industri Karet Remah

Karet remah (crumb rubber) merupakan produk karet alam yang dihasilkan dari getah batang pohon karet (Hevea Brasiliensis) secara mekanis dengan atau tanpa penggunaan bahan kimia. Produk ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari bahan baku untuk ban kendaraan hingga campuran untuk aspal dan produk-produk karet lainnya. Meski sangat bermanfaat, proses pengolahan karet memerlukan energi dan bahan kimia yang signifikan, yang pada gilirannya berdampak terhadap lingkungan, terutama dalam hal emisi gas rumah kaca (GRK).

Proses Kegiatan Industri Karet Remah

  1. Industri karet melibatkan beberapa proses utama, antara lain penyadapan, koagulasi dan pengasaman, penggilingan dan pengeringan, pemurnian dan vulkanisasi, serta pencetakan dan pembentukan. Tiap proses ini memerlukan energi dan bahan kimia yang berbeda, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang bervariasi.
  2. Proses Penyadapan adalah pengumpulan getah dari pohon karet. Getah ini disebut lateks, yang merupakan cairan yang didapat dari bidang sadap pohon karet. Lateks belum mengalami penggumpalan dan masih dalam bentuk cairan yang selanjutnya dapat diolah.
  3. Proses Koagulasi dan pengasaman adalah proses kimia untuk mengubah lateks menjadi padatan. Setelah penyadapan, lateks perlu diubah menjadi padatan melalui proses koagulasi dan pengasaman. Koagulasi adalah proses yang menggunakan bahan kimia untuk mengubah lateks menjadi bekuan, sedangkan pengasaman adalah proses pengeringan dan pengasaman yang dilakukan untuk menghilangkan air dan bahan kimia lainnya dari karet.
  4. Proses Penggilingan dan pengeringan dilakukan untuk menipiskan bekuan lateks dan menghilangkan air serta bahan kimia lainnya. Penggilingan menggunakan mesin seperti mesin macerator/crepper untuk menggiling cacah karet menjadi lembaran blenket dengan ketebalan tertentu. Pengeringan dilakukan melalui ruang pengasapan untuk mengeringkan lembaran-lembaran sheet karet.
  5. Proses Pemurnian dan vulkanisasi mengolah karet untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan. Pemurnian melibatkan proses pembersihan dan penggolongan untuk menghilangkan kotoran dan bahan tambahan yang tidak diperlukan. Vulkanisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mengubah karet menjadi lebih elastis dan kuat, sehingga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
  6. Langkah terakhir, pencetakan dan pembentukan mengubah karet menjadi produk jadi. Pencetakan melibatkan proses pembentukan karet menjadi produk jadi seperti ban mobil, sol sepatu, dan peralatan rumah tangga lainnya. Pembentukan ini melibatkan penggunaan mesin dan peralatan yang canggih untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Emisi yang Dihasilkan dari Proses Produksi Karet Remah

Proses produksi karet, terutama dalam industri karet remah, menghasilkan beberapa jenis emisi. Beberapa di antaranya termasuk emisi GRK seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O). Selain itu, terdapat pula emisi gas amoniak (NH3) dan bau amoniak yang dihasilkan selama proses produksi. Emisi-emisi ini berdampak terhadap perubahan iklim dan kualitas udara.

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi emisi GRK yang dihasilkan dari proses produksi karet remah, beberapa upaya dapat dilakukan.

  1. Melakukan optimasi dalam proses produksi untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dan energi dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
  2. Menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan memiliki indeks emisi yang rendah, seperti bahan organik yang dapat mengurangi emisi CO2.
  3. Melakukan pengelolaan limbah yang baik untuk mengurangi emisi gas amoniak dan bau amoniak dengan menggunakan teknologi pengolahan limbah yang efektif.
  4. Melakukan pengawasan dan monitoring emisi secara terus menerus untuk mengetahui tingkat emisi yang dihasilkan. Perusahaan dapat menggunakan platform penghitungan emisi GRK untuk monitoring emisi secara real-time, mengevaluasi kinerja, dan membantu dalam pengembangan strategi pengurangan emisi yang lebih efektif.

Memperkecil Dampak Negatif Industri Karet Remah terhadap Lingkungan

Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatif industri karet terhadap lingkungan. Pertama, efisiensi energi dapat dicapai dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien untuk mengurangi konsumsi energi. Penggunaan energi terbarukan juga bisa menjadi solusi dengan mengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan. Selain itu, pengelolaan limbah yang lebih baik bisa membantu mengurangi emisi metana. Mengembangkan proses produksi yang lebih ramah lingkungan dan melakukan reforestasi dengan menanam pohon untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer juga bisa menjadi langkah yang efektif.

Perusahaan di Sektor Industri Karet Remah

Berikut adalah beberapa perusahaan yang bergerak di sektor industri karet remah di Indonesia yang berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca:

  1. PT Anugerah Agung Abadi
  2. PT P&P Bangkinang
  3. PT Guangken Rubber Pnk-Ina
  4. PT Nusantara Batulicin
  5. PT Kirana Megatara Tbk

Bagaimana Lensa Lingkungan Dapat Membantu Industri Karet Remah

Lensa Lingkungan memiliki keahlian dan pengalaman dalam menginventarisasi emisi gas rumah kaca di berbagai industri, termasuk industri karet. Kami menawarkan layanan konsultasi dan solusi yang disesuaikan untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi sumber emisi, mengukur emisi secara akurat, dan mengembangkan strategi untuk mengurangi emisi tersebut. Dengan menggunakan platform penghitungan gas rumah kaca yang canggih, kami dapat memberikan laporan yang detail dan rekomendasi yang tepat.

Kami juga bekerja sama dengan Actia Carbon untuk menyediakan platform penghitungan Gas Rumah Kaca yang memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengukur dan mengelola emisi mereka dengan lebih efektif. Klik disini agar terhubung dengan tim kami!

 

Bagaimana Platform Inventarisasi Gas Rumah Kaca Membantu Mengurangi Jejak Karbon Perusahaan

Bagaimana Platform Inventarisasi Gas Rumah Kaca Membantu Mengurangi Jejak Karbon Perusahaan

Inventarisasi Gas Rumah Kaca – Dalam upaya untuk memerangi perubahan iklim, mengurangi jejak karbon perusahaan menjadi prioritas utama. Namun, proses ini dapat menjadi tantangan yang kompleks, membutuhkan pemantauan dan analisis yang cermat terhadap berbagai sumber emisi. Di sinilah platform inventarisasi gas rumah kaca berperan penting, menawarkan solusi digital yang canggih untuk membantu perusahaan mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola jejak karbon mereka secara efektif.

Dengan memanfaatkan platform inventarisasi gas rumah kaca, perusahaan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang kontribusi mereka terhadap emisi gas rumah kaca dari berbagai aktivitas operasional, seperti konsumsi energi, transportasi, dan proses produksi. Data ini kemudian dianalisis secara mendalam, mengungkapkan area yang memerlukan perbaikan dan memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi pengurangan emisi yang tepat sasaran.

Selain itu, platform ini juga memfasilitasi pelaporan emisi yang transparan dan terstandarisasi, membantu perusahaan memenuhi persyaratan regulasi dan meningkatkan kredibilitas mereka dalam hal keberlanjutan lingkungan.

Pentingnya Mengurangi Jejak Karbon Perusahaan

Dampak Jejak Karbon terhadap Lingkungan

Jejak karbon perusahaan, yang merupakan total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas operasional mereka, berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan iklim global. Emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana, menyebabkan pemanasan global yang dapat memicu berbagai dampak lingkungan, seperti kenaikan permukaan air laut, perubahan pola cuaca ekstrem, dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Mengurangi jejak karbon perusahaan menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan melestarikan bumi untuk generasi mendatang.

Tuntutan Konsumen dan Pemangku Kepentingan

Semakin banyak konsumen dan pemangku kepentingan yang menuntut perusahaan untuk bertanggung jawab secara lingkungan. Mereka mencari produk dan layanan yang diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap iklim. Perusahaan yang gagal mengurangi jejak karbon mereka dapat menghadapi risiko reputasi dan kehilangan pangsa pasar kepada pesaing yang lebih berkelanjutan.

Regulasi dan Inisiatif Keberlanjutan

Banyak negara dan organisasi internasional telah menetapkan regulasi dan inisiatif yang terkait dengan pengurangan emisi gas rumah kaca dan pelaporan jejak karbon. Misalnya, Perjanjian Paris menetapkan target untuk membatasi peningkatan suhu global di bawah 2°C. Perusahaan yang tidak mematuhi regulasi ini dapat menghadapi denda atau sanksi lainnya. Selain itu, banyak perusahaan juga bergabung dengan inisiatif sukarela untuk mengurangi jejak karbon mereka sebagai bagian dari upaya keberlanjutan.

Peran Platform Inventarisasi Gas Rumah Kaca

Pemantauan dan Analisis Jejak Karbon secara Komprehensif

Platform inventarisasi gas rumah kaca memungkinkan perusahaan untuk memantau dan menganalisis jejak karbon mereka secara komprehensif. Dengan mengintegrasikan data dari berbagai sumber, seperti konsumsi energi, proses produksi, dan transportasi, platform ini dapat memberikan gambaran lengkap tentang kontribusi emisi dari setiap aktivitas operasional. Analisis mendalam ini membantu perusahaan memahami dampak lingkungan mereka dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian khusus.

Identifikasi Area Prioritas untuk Penurunan Emisi

Dengan data yang akurat dan terperinci tentang jejak karbon, platform inventarisasi gas rumah kaca dapat membantu perusahaan mengidentifikasi area prioritas untuk upaya penurunan emisi. Analisis data memungkinkan perusahaan untuk melihat sumber emisi utama dan aktivitas yang berkontribusi paling besar terhadap jejak karbon mereka. Informasi ini sangat berharga dalam mengembangkan strategi pengurangan emisi yang efektif dan menargetkan upaya pada area yang paling berdampak.

Pelaporan Emisi yang Transparan dan Terstandarisasi

Platform inventarisasi gas rumah kaca menyediakan pelaporan emisi yang transparan dan terstandarisasi, sesuai dengan metodologi dan standar internasional. Laporan ini memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi secara jelas tentang upaya mereka dalam mengurangi jejak karbon kepada pemangku kepentingan, seperti regulator, investor, dan masyarakat umum. Transparansi ini dapat meningkatkan kepercayaan dan reputasi perusahaan dalam hal keberlanjutan lingkungan.

Manfaat Menggunakan Platform bagi Perusahaan

Efisiensi Operasional dan Penghematan Biaya

Dengan menggunakan platform inventarisasi gas rumah kaca, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka dan menghemat biaya. Pemantauan yang akurat dan analisis mendalam membantu mengidentifikasi area di mana perusahaan dapat mengurangi konsumsi energi, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan proses produksi. Langkah-langkah ini tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan dalam jangka panjang.

Kepatuhan terhadap Regulasi dan Standar

Dengan menggunakan platform inventarisasi gas rumah kaca yang mengikuti metodologi dan standar internasional, perusahaan dapat memastikan kepatuhan mereka terhadap berbagai regulasi dan persyaratan pelaporan emisi. Ini membantu menghindari denda atau sanksi yang mungkin dikenakan akibat ketidakpatuhan dan memastikan bahwa perusahaan tetap berada di jalur yang benar dalam upaya keberlanjutan mereka.

Peningkatan Reputasi dan Daya Saing

Mengurangi jejak karbon dan menerapkan praktik yang ramah lingkungan dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen dan pemangku kepentingan. Ini dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar yang semakin menghargai keberlanjutan lingkungan. Perusahaan yang dapat menunjukkan upaya nyata dalam mengurangi jejak karbon mereka akan lebih menarik bagi konsumen yang peduli lingkungan dan investor yang menginginkan investasi yang bertanggung jawab secara sosial.

Percayakan Upaya Pengurangan Jejak Karbon Anda kepada Lensa Lingkungan

Lensa Lingkungan adalah perusahaan jasa konsultan lingkungan yang fokus dalam bidang jasa konsultan lingkungan, terutama udara ambien, penjualan alat pengukur udara ambien, dan platform inventarisasi gas rumah kaca. Dengan tim ahli yang berpengalaman dan komitmen kuat terhadap keberlanjutan, Lensa Lingkungan siap membantu perusahaan Anda dalam mengurangi jejak karbon secara efektif melalui implementasi platform inventarisasi gas rumah kaca yang andal dan terpercaya.

Mengenal Platform Inventarisasi Gas Rumah Kaca: Solusi Digital untuk Monitoring Emisi

Mengenal Platform Inventarisasi Gas Rumah Kaca: Solusi Digital untuk Monitoring Emisi

Inventarisasi Gas Rumah Kaca – Di era digital saat ini, upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca telah memanfaatkan teknologi terkini. Salah satu solusi yang muncul adalah platform inventarisasi gas rumah kaca, sebuah sistem digital yang memungkinkan organisasi dan perusahaan untuk secara akurat dan efisien memantau, melacak, dan menganalisis jejak emisi mereka. Dengan kemampuan ini, platform ini menjadi alat yang sangat berharga dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan mencapai target pengurangan emisi.

Platform inventarisasi gas rumah kaca mengintegrasikan berbagai sumber data, seperti konsumsi energi, aktivitas operasional, dan faktor emisi, untuk menghasilkan laporan emisi yang komprehensif. Dengan menggunakan algoritma canggih dan metodologi yang diakui secara internasional, platform ini dapat mengidentifikasi area prioritas untuk penurunan emisi dan memberikan wawasan yang diperlukan untuk mengembangkan strategi mitigasi yang efektif.

Selain itu, platform ini juga memfasilitasi pelaporan emisi secara transparan dan terstandarisasi, membantu organisasi dalam memenuhi persyaratan regulasi dan membangun reputasi yang lebih baik dalam hal keberlanjutan lingkungan.

jasa konsultan lingkungan

Pentingnya Memantau Emisi Gas Rumah Kaca

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini, dan gas rumah kaca dianggap sebagai penyebab utama dari fenomena ini. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan pemanasan global, yang dapat memicu berbagai dampak seperti kenaikan permukaan air laut, peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem, serta ancaman terhadap ekosistem dan keanekaragaman hayati. Memantau emisi gas rumah kaca menjadi sangat penting untuk memahami kontribusi aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan mengembangkan strategi mitigasi yang efektif.

Regulasi dan Tujuan Pengurangan Emisi

Sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim, banyak negara dan organisasi internasional telah menetapkan regulasi dan target pengurangan emisi gas rumah kaca. Perjanjian Paris, yang disepakati oleh hampir 200 negara, menetapkan tujuan untuk membatasi peningkatan suhu global di bawah 2°C dibandingkan dengan tingkat pra-industri. Untuk mencapai tujuan ini, setiap negara dan organisasi perlu memantau emisi mereka secara akurat dan mengembangkan strategi mitigasi yang efektif.

Tantangan dalam Pemantauan Emisi secara Manual

Pemantauan emisi gas rumah kaca secara manual dapat menjadi tugas yang menantang dan memakan waktu. Aktivitas operasional perusahaan atau organisasi melibatkan banyak sumber emisi yang berbeda, seperti konsumsi energi, proses produksi, dan transportasi. Mengumpulkan data dari semua sumber ini, melakukan perhitungan emisi, dan menyusun laporan secara manual dapat menyebabkan kesalahan dan kurangnya efisiensi. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi digital yang canggih untuk membantu memantau emisi gas rumah kaca dengan lebih akurat dan efisien.

Cara Kerja Platform Inventarisasi Gas Rumah Kaca

Integrasi Data dari Berbagai Sumber

Platform inventarisasi gas rumah kaca dirancang untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber terkait aktivitas operasional perusahaan atau organisasi. Ini mencakup data konsumsi energi, seperti listrik, bahan bakar fosil, dan sumber energi terbarukan, serta data terkait proses produksi, transportasi, dan aktivitas lainnya yang menghasilkan emisi. Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber ini, platform dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang jejak emisi keseluruhan.

Metodologi Perhitungan Emisi

Untuk memastikan akurasi perhitungan emisi, platform inventarisasi gas rumah kaca menggunakan metodologi yang diakui secara internasional, seperti yang ditetapkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan organisasi lainnya. Metodologi ini melibatkan penggunaan faktor emisi yang telah ditetapkan untuk berbagai jenis aktivitas, serta algoritma canggih untuk mengkonversi data aktivitas menjadi estimasi emisi gas rumah kaca yang akurat.

Pelaporan dan Visualisasi Data

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data emisi, platform inventarisasi gas rumah kaca menyajikan hasilnya dalam bentuk laporan dan visualisasi yang informatif. Laporan ini dapat mencakup rincian emisi per sumber, tren emisi dari waktu ke waktu, dan perbandingan dengan target atau ambang batas yang ditetapkan. Visualisasi data, seperti grafik dan diagram, membantu pengguna untuk memahami informasi dengan lebih mudah dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus.

Manfaat Menggunakan Platform Inventarisasi Gas Rumah Kaca

Akurasi dan Efisiensi dalam Pemantauan Emisi

Salah satu manfaat utama dari platform inventarisasi gas rumah kaca adalah kemampuannya untuk memantau emisi dengan akurat dan efisien. Dengan mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan menggunakan metodologi perhitungan yang diakui secara internasional, platform ini dapat memberikan estimasi emisi yang andal dan up-to-date. Selain itu, proses pemantauan menjadi lebih efisien karena platform ini dapat mengotomatisasi banyak tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual.

Identifikasi Area Prioritas untuk Penurunan Emisi

Dengan data emisi yang komprehensif, platform inventarisasi gas rumah kaca dapat membantu mengidentifikasi area prioritas untuk upaya penurunan emisi. Analisis data memungkinkan pengguna untuk melihat sumber emisi utama dan aktivitas yang berkontribusi paling besar terhadap jejak karbon organisasi. Informasi ini sangat berharga dalam mengembangkan strategi mitigasi yang efektif dan menargetkan upaya pengurangan emisi pada area yang paling berdampak.

Kepatuhan terhadap Regulasi dan Standar Internasional

Banyak negara dan organisasi internasional telah menetapkan regulasi dan standar terkait pelaporan emisi gas rumah kaca. Platform inventarisasi gas rumah kaca dapat membantu organisasi dalam memenuhi persyaratan ini dengan menyediakan data yang akurat dan terstruktur. Selain itu, penggunaan metodologi perhitungan yang diakui secara internasional memastikan bahwa laporan emisi yang dihasilkan konsisten dan dapat diperbandingkan dengan organisasi lain di seluruh dunia.

Lensa Lingkungan: Mitra Terpercaya untuk Solusi Inventarisasi Gas Rumah Kaca yang Efektif

Lensa Lingkungan adalah perusahaan jasa konsultan lingkungan terkemuka yang fokus dalam bidang jasa konsultan lingkungan, terutama udara ambien, penjualan alat pengukur udara ambien, dan platform inventarisasi gas rumah kaca. Dengan pengalaman dan keahlian yang solid, Lensa Lingkungan siap menjadi mitra andalan bagi organisasi yang ingin memantau dan mengurangi jejak emisi mereka secara efektif.

NDC Indonesia : Komitmen Indonesia terhadap Penurunan Emisi dan Peningkatan Ketahanan Iklim

NDC Indonesia : Komitmen Indonesia terhadap Penurunan Emisi dan Peningkatan Ketahanan Iklim

NDC Indonesia 2022, Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena dampak langsung dari perubahan iklim, telah meneguhkan komitmennya dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan peningkatan ketahanan iklim. Hal ini tercermin dari penyampaian dokumen Enhanced Nationally Determined Contributions (NDC) pada tahun 2022 yang lalu. Indonesia secara resmi meneguhkan komitmennya dengan menyampaikan dokumen Enhanced Nationally Determined Contributions (NDC) yang bertujuan untuk memperkuat upaya mitigasi perubahan iklim. Dokumen ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju ketahanan iklim yang lebih baik. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang isi dan implikasi dari dokumen Enhanced NDC 2022 bagi Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim.

Enhanced NDC

Enhanced NDC adalah komitmen yang disepakati oleh negara-negara peserta Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) untuk meningkatkan ambisi mitigasi perubahan iklim dari NDC sebelumnya. Dokumen ini merupakan bagian integral dari Persetujuan Paris yang bertujuan untuk membatasi kenaikan suhu global menjadi di bawah 2°C, idealnya 1,5°C, di atas tingkat pra-industri. Angka ini telah didasarkan pada riset ilmiah yang mendalam tentang dampak-dampak yang akan terjadi jika suhu global terus meningkat secara signifikan. Mencegah kenaikan suhu global merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Komitmen dalam Dokumen Enhanced NDC Indonesia 2022

Dokumen Enhanced NDC Indonesia 2022 mencakup sejumlah komitmen dan langkah-langkah konkret dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Beberapa poin utama yang terdapat dalam dokumen ini antara lain:

  1. Target Penurunan Emisi: Dokumen ini menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia sebesar 29% secara mandiri dan hingga 41% dengan dukungan internasional pada tahun 2030, serta langkah-langkah konkret untuk mencapainya.
  2. Pengembangan Energi Terbarukan: Enhanced NDC menekankan pentingnya pengembangan dan peningkatan penggunaan energi terbarukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Indonesia akan fokus pada pengembangan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro.
  3. Pengelolaan Hutan dan Lahan: Memperkuat upaya konservasi hutan dan lahan dengan menghentikan deforestasi ilegal, merehabilitasi lahan gambut, dan mendorong praktik agroforestri. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan hutan dan lahan sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim. Indonesia akan mengimplementasikan kebijakan pengurangan deforestasi dan degradasi hutan serta peningkatan penyerapan karbon melalui reboisasi dan restorasi lahan.
  4. Strategi Sektorial: Mengidentifikasi sektor-sektor kunci yang berkontribusi pada emisi, termasuk energi, industri, transportasi, dan pertanian, dengan strategi khusus untuk masing-masing sektor, seperti penggunaan energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi.
  5. Penguatan Infrastruktur Berkelanjutan: Meningkatkan investasi dalam infrastruktur berkelanjutan, termasuk transportasi massal yang ramah lingkungan dan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
  6. Partisipasi dalam Kerjasama Internasional: Menegaskan keterlibatan aktif Indonesia dalam kerjasama internasional untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk melalui partisipasi dalam forum internasional dan mekanisme pasar karbon global.
  7. Pemantauan dan Pelaporan Berkelanjutan: Mengimplementasikan mekanisme pemantauan dan pelaporan yang ketat untuk memastikan pencapaian target-target yang ditetapkan dan meningkatkan transparansi dalam pelaksanaan program mitigasi.

Implikasi dan Tantangan

Meskipun Enhanced NDC Indonesia 2022 menawarkan komitmen yang kuat dalam upaya mitigasi perubahan iklim, namun ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Beberapa implikasi dan tantangan yang muncul antara lain:

  1. Keterbatasan Sumber Daya: Implementasi target-target yang tertuang dalam Enhanced NDC akan menghadapi keterbatasan sumber daya baik dari segi finansial maupun teknis. Diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mengatasi tantangan ini.
  2. Perubahan Kebijakan: Penetapan target-target baru dalam Enhanced NDC mungkin memerlukan perubahan kebijakan yang signifikan. Proses perubahan kebijakan ini harus dilakukan dengan cermat dan mempertimbangkan dampaknya terhadap berbagai sektor.
  3. Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat: Pendidikan dan sosialisasi tentang pentingnya mitigasi perubahan iklim perlu ditingkatkan untuk keberhasilan implementasi Enhanced NDC

menjadi langkah penting Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim. Dengan komitmen yang kuat dan kerjasama lintas sektor, Indonesia berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membangun ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Namun, tantangan yang ada tidak boleh diabaikan, dan kerja keras serta kerjasama berbagai pihak diperlukan untuk mencapai tujuan mitigasi perubahan iklim yang ambisius.

Mengupas Berbagai Platform dalam Perdagangan Karbon

Mengupas Berbagai Platform dalam Perdagangan Karbon

Jika skema perdagangan karbon sudah dibahas pada artikel sebelumnya, dalam artikel ini akan dibahas mengenai berbagai platform dalam perdagangan karbon. Verra merupakan salah satu platform terkemuka dalam perdagangan karbon. Kredit karbon yang terstandardisasi oleh Verra disebut dengan VCU. Skema perdagangan yang ada di platform ini hampir seluruhnya bersistem B2B atau bisnis to bisnis, yang sepenuhnya sukarela. Dimana satu bisnis akan melakukan project pengurangan emisi sedangkan bisnis lainnya akan membeli kredit yang dihasilkan untuk melakukan offset emisi yang mereka hasilkan. Project REED dan AFOLU merupakan project yang memiliki jumlah kredit karbon terbesar. Harganya berkisar antara 0,2 USD hingga 112 USD per VCU. Banyak project VCU yang memiliki lebih dari satu co-benefit seperti perlindungan habitat dan people empowerment yang akan meningkatkan harga kredit karbon. 

Selanjutnya ada platform lain yaitu Gold Standard, yang merupakan karbon market yang dibangun oleh WWF. Platform inimemiliki banyak project yang lebih cenderung ke Teknologi Based Solution (TBS) dibandingkan dengan Natural Based Solution (NBS). Gold Standard juga memfasilitasi transisi project dari Clean Development Mechanism (CDM) ke Voluntary Carbon Market. Unit karbon pada platform Gold Standard disebut dengan Certified Emission Reduction atau CERs untuk project yang bersifat mandatory, sedangkan disebut dengan Verified Emission Reduction untuk project yang bersifat voluntery. Gold Standard juga mendorong project untuk memiliki lebih dari satu co-benefit yang sesuai dengan SDGs yang ada. Dalam platform Gold Standard, setiap project harus menunjukkan bahwa dia mengakomodir SDGs goals nomor berapa dan harus minimal memiliki 4 SDGs yang diselesaikan. Mengenai harga kredit karbon, bergantung pada tingkat dan jenis teknologi yang digunakan dalam project tersebut. 

Selanjutnya ada platform Plan Vivo. Platform Plan Vivo merupakan platform sertifikasi kredit karbon yang lebih menekankan pada social base and small scale carbon project. Pendekatannya adalah secara sosial kemudian mayoritas project-nya berada pada negara berkembang yang berlokasi di people atau cultural owned areas. Dalam Plan Vivo, setiap project juga mewajibkan untuk mengikutsertakan indigenous people dan mewajibkan 60% dari keuntungan atau benefit dari penjualan karbon harus disalurkan kepada indigenous people yang berpartisipasi. Unit karbon dalam platform Plan Vivo disebut dengan Plan Vivo Certificates atau PVCs. 

Beberapa contoh Credit Project yang ada di Indonesia diantaranya yaitu di sektor energi ada Medco Energi dan Methane Capture di Methane Recovery in Wastewater. Salah satu yang cukup terkenal di dunia yaitu Katingan Project, merupakan salah satu yang terbesar dan bisa dibilang harga kredit karbonnya cukup tinggi.

Beberapa contoh project pada platform Gold Standard yaitu ada with One Seed Community Forest Programme dan Sidrap Wind Farm Project. Gold Standard lebih cenderung ke Teknologi Based Solution meskipun tidak menutup kemungkinan adanya project-project yang di sektor AFOLU ataupun RED. Beberapa contoh project di platform Plan Vivo ada bujang raba, durian rambun, dan gula-gula.

Dengan pemahaman mendalam tentang dinamika perdagangan karbon dan keberlanjutan, konsultan gas rumah kaca dapat membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengimplementasikan inisiatif pengurangan emisi GRK serta pemanfaatan platform yang berfokus untuk manajemen dan mitigasi emisi gas rumah kaca.

Skema Perdagangan Karbon (Bagian 2): Joint Implementation (JI) dan Carbon Crediting atau Carbon Offsetting

Skema Perdagangan Karbon (Bagian 2): Joint Implementation (JI) dan Carbon Crediting atau Carbon Offsetting

Jika sebelumnya sudah dibahas mengenai dua skema perdagangan karbon yaitu Clean Development Mechanism (CDM) dan Emission Trading System (ETS), selanjutnya dalam artikel ini akan dibahas mengenai dua skema lainnya yaitu Joint Implementation (JI) dan Carbon Crediting atau Carbon Offsetting. Telah disebutkan pada artikel sebelumnya bahwa platform gas rumah kaca dapat menjadi sarana efektif untuk memfasilitasi pertukaran kuota emisi, menyediakan informasi transparan, serta memberikan kejelasan mengenai kualitas dan cakupan dari proyek-proyek penyerapan karbon.

Skema Joint Implementation (JI) merupakan skema yang bertujuan untuk mengurangi emisi dari negara maju melalui project kerjasama di negara-negara berkembang atau biasa disebut sebagai host country. Apabila project berhasil maka akan mendapatkan sertifikat Emission Reduction Units (ERU) yang dapat diklaim oleh kedua negara sebagai klaim pengurangan emisi. Lain halnya penerapannya di Indonesia, kebanyakan mayoritas dari project Joint Implementation (JI) yang dilakukan adalah kerjasama dengan pemerintah Jepang. Pada tahun 2022, kurang lebih ada 48 project dan berfokus pada sektor energi dan sektor limbah, baik itu introduksi sumber energi terbarukan ataupun introduksi teknologi pengolahan limbah yang mampu mengurangi emisi yang dihasilkan baik metan ataupun karbondioksida.

Selanjutnya adalah skema Carbon Crediting atau Carbon Offsetting. Carbon Crediting adalah izin atau sertifikat yang dapat diperdagangkan, dapat memberikan hak kepada pemegang kredit untuk beremisi 1 ton karbon dioksida atau setara dengan gas rumah kaca lainnya. Umumnya sertifikat ini dibeli oleh emiter dari para pemilik project penyerapan karbon. Sertifikat karbon diperoleh pemilik project yang kemudian disertifikasi oleh pihak ketiga atau lembaga yang berwenang untuk melakukan sertifikasi karbon kredit. Ketika kreditnya sudah verified, maka dapat dijual dengan mekanisme pasar bebas, namun ditentukan pada kualitas dan cakupan yang menjadi tingkat “keseksian” dari project karbon tersebut. Tingkat “keseksian” inilah yang secara tidak langsung menentukan harga dari kredit project tersebut. Dalam skema Carbon Offsetting, ada istilah Voluntary Carbon Market yang mana ada beberapa platform terkemuka seperti Verra, Gold Standard, American Carbon Registry, Plan Vivo, atau Climate Action Reserve. Dari sekian platform yang ada, Verra merupakan platform nomor 1 yang memiliki jumlah project yang paling banyak diikuti. Selain dari lima platform yang telah disebutkan, sebenarnya masih banyak lagi platform yang lain, seperti ada Corsia Aviation dan CCB, namun biasanya memang disatukan dalam satu verifikasi sehingga nilai atau harga dari project tersebut akan meningkat. Sebagai informasi tambahan, rata-rata harga dari karbon kredit, sebagai contoh yaitu project dari Reduce Emition and Deforestation (RED), yang mana kurang lebih jumlah project paling banyak dipegang oleh project ini. Harga karbon kredit pada project ini di tahun 2021 berkisar antara 3 dolar.

Voluntary Carbon Market merupakan salah satu pasar karbon yang paling besar dibandingkan dengan CDM atau JI, ataupun dibandingkan ketiga pasar lainnya. Setiap tahunnya, karbon kredit di pasar ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun berakibat pada menurunnya harga rata-rata dari Natural Based Solution (NBS) yang dilakukan. Namun hal itu bukan berarti bahwa harga dari karbon kredit yang berasal dari Natural Based Solution (NBS) sangat rendah. Jumlahnya yang tinggi memengaruhi nilai rata-ratanya, sedangkan beberapa project memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata 1 dolar ini. Di sisi lain, banyak project seperti di Afrika atau di Amerika Selatan yang sulit untuk menembus angka 2 dolar, karena kembali lagi dari kualitas serta dari cakupan project yang kurang menyeluruh ataupun tidak memasukkan aspek-aspek penting yang seharusnya dimasukkan ke dalam project itu sendiri.

Melihat lingkungan dari sebuah lensa, menyadarkan diri pentingnya menjaga lingkungan untuk anak cucu kita

Hubungi Kami

Kantor Operasional:

Jakarta:

Office 8 – Senopati
Jl. Senopati Jl. Jenderal Sudirman No. 8B, SCBD, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190

Surabaya:

Ruko Puncak CBD no 8F APT, Jl. Keramat I, RT.003/RW.004, Jajar Tunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, 60229

Jam Kerja: 08.00 – 16.00 WIB (Senin sd Jumat)

Email : lensa@lensalingkungan.com

Temukan Kami

Chat Kami
Butuh info lebih? Kontak kami
Halo 👋
kami adalah konsultan lingkungan, apakah ada yang bisa dibantu?