Industri karet merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Negara ini bahkan menjadi salah satu produsen utama karet dunia. Produk-produk dari karet sangat beragam, mulai dari ban kendaraan, sol sepatu, hingga berbagai peralatan medis seperti sarung tangan dan kateter. Karet juga digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk sebagai bahan dasar dalam pembuatan isolator listrik dan peredam getaran. Namun, di balik semua manfaatnya, industri karet juga menyumbang emisi karbon yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui berapa besar emisi yang ditimbulkan oleh industri karet untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) dan meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Net Zero Emission (NZE) Mencegah Kenaikan Suhu
Saat ini permasalahan perubahan iklim semakin mendesak. Net Zero Emission berarti bahwa jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer harus seimbang dengan jumlah emisi yang diserap kembali oleh bumi. Tujuannya adalah untuk mencegah kenaikan suhu global yang dapat mengakibatkan bencana lingkungan, seperti banjir, kekeringan, dan peningkatan permukaan air laut. Industri karet, dengan segala proses produksinya, menjadi salah satu sektor yang diharuskan melakukan upaya untuk mencapai target NZE.
Potensi Penyerapan CO2 Perkebunan Karet
Perkebunan karet memiliki potensi yang sangat besar dalam penyerapan CO2. Di Indonesia, misalnya, perkebunan karet mampu menyerap sekitar 291,16 juta ton CO2 per tahun. Produksi karet alam dunia diperkirakan mencapai sekitar 13 juta ton per tahun. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman karet dapat menyerap antara 7 hingga 32 ton CO2 per hektar per tahun, tergantung pada kondisi spesifik. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa industri karet juga menghasilkan emisi yang signifikan, terutama dari proses produksi dan pengolahan.
Meskipun tanaman karet dapat menyerap CO2, emisi yang dihasilkan selama proses produksi dapat mengurangi manfaat lingkungan dari penyerapan karbon tersebut. Limbah dari produk karet juga memerlukan waktu yang lama untuk terurai, yang dapat menyebabkan akumulasi polusi di lingkungan.
Dampak Lingkungan dari Industri Karet
Proses produksi karet menghasilkan berbagai jenis limbah dan emisi yang dapat merusak lingkungan. Salah satu masalah utama adalah emisi CO2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan baku dan proses manufaktur. Satu studi mencatat bahwa emisi karbon dari tanaman karet bisa mencapai 2,3 ton CO2 per tanaman atau sekitar 920 ton CO2 per hektar. Limbah karet juga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, yang dapat mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Selain itu, proses produksi karet seringkali melibatkan bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari tanah dan air.
Target Net Zero Emission dan Hubungannya dengan Industri Karet
Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Untuk mencapai target ini, diperlukan penurunan emisi di berbagai sektor, termasuk industri karet. Menurut data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia perlu menurunkan emisi sebesar 29% secara nasional dan 41% dengan bantuan internasional untuk mencapai target ini. Industri karet harus berperan aktif dalam upaya ini dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan praktik produksi berkelanjutan.
Proses Kegiatan Industri Karet
Proses produksi karet melibatkan beberapa tahap, mulai dari penanaman pohon karet, penyadapan lateks, pengolahan lateks menjadi karet mentah, hingga proses manufaktur menjadi produk jadi. Setiap tahap ini menghasilkan emisi yang perlu dikurangi. Misalnya, proses penyadapan dan pengolahan lateks memerlukan energi yang cukup besar, yang seringkali berasal dari sumber energi fosil. Selain itu, proses vulkanisasi karet juga menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Perusahaan Sektor Industri Karet
- PT Anugerah Agung Abadi
- PT Nasional Bhirawa Tama
- PT Indo Java Rubber Planting
- PT Bintang Borneo Persada
- PT Star Rubber
Langkah Menuju Net Zero Emission untuk Industri Karet
Perusahaan sektor industri karet yang ingin mencapai NZE, perlu mempersiapkan banyak hal. Pertama-tama, perlu adanya peningkatan efisiensi energi dalam proses produksi. Ini bisa dilakukan dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan menggunakan sumber energi terbarukan. Selain itu, perlu juga adanya pengelolaan limbah yang lebih baik untuk mengurangi emisi dari limbah produk karet.
Langkah menuju NZE untuk industri karet tidaklah mudah. Dibutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak, mulai dari produsen, pemerintah, hingga konsumen. Salah satu cara efektif untuk mencapai NZE adalah dengan mendapat pendampingan dari ahli yang berpengalaman di bidang ini. Lensa Lingkungan menyediakan jasa pendampingan pencapaian Net Zero Emission untuk sektor industri karet, membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengimplementasikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai NZE.
Lalu, Mengapa Industri Karet Memerlukan Pendampingan Pencapaian Net Zero Emission?
Perusahaan sektor industri karet yang ingin mencapai NZE perlu melakukan berbagai langkah, mulai dari pengurangan emisi dalam proses produksi, peningkatan efisiensi energi, hingga pengelolaan limbah yang lebih baik. Salah satu langkah penting adalah penggunaan teknologi ramah lingkungan dan sumber energi terbarukan. Selain itu, perlu juga adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan karyawan dalam upaya pengurangan emisi.
Perlu diingat, pencapaian NZE bukan hanya tentang mengurangi emisi karbon, tetapi juga tentang mengubah seluruh proses bisnis dan operasional. Ini bisa mencakup perubahan dalam rantai pasokan, desain produk, hingga pengelolaan limbah. Dengan jasa pendampingan, perusahaan dapat mendapatkan panduan dan solusi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda untuk menghadapi tantangan ini.
Konsultasi dengan Lensa Lingkungan
Jika Anda bergerak di sektor industri karet dan ingin mencapai Net Zero Emission, Lensa Lingkungan siap membantu Anda. Kami menawarkan berbagai layanan pendampingan. Kami juga dapat membantu perusahaan Anda untuk menghitung emisi gas rumah kaca (GRK) menggunakan platform penghitungan Gas Rumah Kaca (GRK) yang disedikan oleh Actia Carbon. Untuk informasi lebih lanjut, mari berkonsultasi dengan kami.